Wednesday, October 31, 2012

Model MSDM

Beberapa Model Manajemen Sumber Daya Manusia :

 
1. Evolusi MSDM

 
2. Fungsi MSDM
 
 
3. Integrasi "Human Capital" & "Talent Management"

 
4. Startegik MSDM

 
5. Model "Talent Management"


Tuesday, October 30, 2012

Mempersiapkan Wawancara Kerja

8 Tips Sukses Wawancara Kerja




Sumber : BUMbata

Ketika dipanggil untuk wawancara kerja, penting untuk mempersiapkan diri sebaiknya.
Ada beberapa tips sederhana saat wawancara kerja yang dapat membuat Anda lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang Anda cari.

1. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba mencari informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan yang Anda lamar. Semakin banyak Anda tahu tentang perusahaan tersebut, akan semakin baik. Cari informasi perusaaan lewat internet atau sumber lain. Saat pewawancara menanyakan tentang perusahaan yang Anda lamar, mereka akan terkesan dengan pengetahuan Anda.

2. Perkirakan jenis pertanyaan macam apa yang akan ditanyakan oleh pewawancara. Pertanyaan umum yang sering ditanyakan antara lain mengapa Anda ingin bekerja untuk perusahaan tersebut, apa tujuan karir Anda, apa rencana masa depan Anda, dll. Anda harus melatih pertanyaan-pertanyaan ini dan memberikan jawaban yang ringkas dan jelas. Berlatih dengan keluarga atau teman merupakan salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mempersiapkan wawancara kerja.

3. Ketika pergi untuk wawancara, pertimbangkan pakaian Anda. Pemilihan pakaian yang tepat amat penting saat wawancara kerja. Pakaian formal merupakan pilihan terbaik. Cobalah untuk tidak mengenakan pakaian yang terlalu penuh warna yang dapat mengalihkan perhatian pewawancara.

4. Berusahalah untuk datang lebih awal. Datang lebih awal penting agar Anda dapat memulai wawancara dengan hati yang tenang. Selain terburu-buru, datang terlambat tidak memberikan kesan yang baik kepada pewawancara. Itu sebab, penting untuk memperkirakan waktu tempuh perjalanan dan kondisi jalan (macet atau lancar) agar dapat datang ke wawancara kerja lebih awal.

5. Saat memulai wawancara, cobalah untuk tersenyum dan menjabat tangan pewawancara untuk memecah kebekuan dan memberikan kesan awal yang baik. Saat menjawab pertanyaan usahakan untuk menatap ke arah pewawancara pada mata mereka. Hal ini akan menunjukkan rasa percaya diri Anda. Jangan tertawa atau tersenyum saat pewawancara mengajukan pertanyaan dengan nada serius. Pandai-pandailah untuk membaca suasana saat wawancara kerja.

6. Beberapa pertanyaan mungkin memaksa Anda untuk berbohong. Tapi jangan pernah lakukan hal ini karena pewawancara bisa saja menebak ketika Anda tidak mengatakan yang sebenarnya.

7. Jangan terburu-buru menjawab pertanyaan. Dengar pertanyaan pewawancara sampai selesai. Setelah itu pikirkan sejenak sebelum Anda menjawab. Jika pewawancara membuat pernyataan negatif tentang sesuatu dari resume Anda, tetaplah tenang. Mereka ingin melihat bagaimana Anda bereaksi selama wawancara.

8. Jawab pertanyaan to the point dengan ringkas dan jelas. Jangan malah bercerita panjang lebar yang tidak berhubungan langsung dengan pertanyaan pewawancara. Tidak perlu menjawab 100% benar, usahakan saja menjawab semua pertanyaan sebaik-baiknya dengan jujur.


Kiat/Tips&Trik Memilih Jurusan dan Profesi



Dikutip dari Kompasiana, Ahmad Saepullah

According the experience and my opinion:
- Tidak semua profesi yang dijalankan seseorang sesuai dengan jurusan yang dia pilih
- Tidak semua jurusan yang dipilih didasarkan pada minat dan bakat yang dimilikinya.
- Dan, tidak sedikit pula mahasiswa yang menyesal di pertengahan kuliah, karena merasa tidak cocok dengan jurusan yang dipilih.
- Sebagian diantaranya bertahan, dan sebagaian lainya memilih berpindah ke jurusan lain.

What the reason?
Banyak,, salah satunya adalah salah dalam memilih jurusan. Tentu kita tidak ingin mengalami hal seperti itu. Karena semuanya bisa berdampak ke kehidupan kita. Oleh karena itu ini bukan perkara mudah sebenarnya. Kita perlu semacam kiat2, jika kita sudah punya kiat2 sendiri untuk masalah ini, maka itu bagus. Jika belum coba baca tips berikut…

You Must Prepare For Success

Boleh dibilang memilih jurusan atau profesi sama seperti memilih pilihan hidup atau seperti juga memilih jodoh. Coba bayangkan saja jika dari awal sudah merasa ngga srek, maka tentu kita akan berat menjalani hubungan, dan jika dipaksakan, bisa jadi akan timbul dilema rumah tangga.
 
Oleh karena itu jangan gegabah atau bahkan cenderung pasrah karena semuanya tentu untuk masa depan kita nantinya, kecuali jika kita memang tidak punya visi dan cita2 untuk masa depan.
 
Sebuah ungkapan menyatakan, persiapan yang baik dan matang adalah 50% dari keberhasilan. Persiapkanlah dengan penuh perhitungan. Persiapkanlah semuanya dengan SANGAT SANGAT MATANG.

Beberapa tips berikut dalam memilih jurusan. Pure berdasarkan opini pribadi. So, belief or not, baca dulu saja, mudah2an bermanfaat.

1. Kenali Potensi
Semakin cepat kita temukan kelebihan dan potensi, akan semakin baik. Sekarang ini banyak tools yang bisa digunakan untuk melihat potensi seseorang. Namun bila kita bisa temukan sendiri tentu itu lebih baik.
Ingat bahwa
“Allah SWT tidak menciptakan kita dengan sia-sia” Jadi percaya lah “setiap orang itu punya potensi”.
Hanya saja ada yang cepat menemukannya ada yang lambat. Memilih jurusan yang sejalan dengan potensi, tingkat keberhasilannya akan sangat tinggi.

2. Jujur pada diri sendiri
Jika tadi kita telah menemukan potensi kita maka tahap selanjutnya adalah kebalikannya, yaitu kita harus coba temukan batas kemampuan kita, dan yang terpenting adalah jujur mengakuinya.
Tambahan sedikit dari ungkapan diatas.
“tidak ada manusia yang sempurna, tapi setiap manusia punya potensi dan kelebihan”.
Hal ini cukup penting fungsinya untuk meredam ambisi yang berlebihan. Jujur pada diri sendiri membuat belajar kita menjadi efektif dan tidak terlalu banyak mengkhayal yang aneh2 (catat ini ya…).
Maksudnya, ketika kita sadar batas kemampuan kita maka tentu kita akan menyesuaikan jurusan yg kita pilih sesuai dengan kemampuan kita tersebut. Sehingga pola belajar kita akan efektif dan tak perlu menambah jam belajar terlalu banyak yang tentunya bisa menyiksa tubuh kita.
Pikiran kitapun tidak akan terlalu disiksa dengan rasa takut tidak akan diterima. Karena kita yakin jurusan yang kita pilih sesuai dengan tingkat kemampuan kita sendiri.
Jika kita jujur pada diri sendiri, maka kalaupun kita ingin sedikit spekulasi kita akan memilih pilihan yang masih masuk akal & tidak terlalu mengkhayal, atau masih bisa kita usahakan.

3. Pilih sesuai minat dan Bakat
Saya sempitkan arti minat disini yaitu keinginan/rasa suka terhadap jurusan tsb, dan bakat maksudnya bakat alami/potensi. Akan sangat baik jika keduanya menyatu.
Artinya adalah anda memiliki bakat, dan minat yang sama. Contoh kasus :Usro punya bakat dalam berpidato, dan cekatan dalam berbicara, diapun sadar itu potensinya. Tapi disamping itu dia juga hebat dan jago dalam pelajaran kimia.
Dia berfikir jika dia menjadi seorang presenter/wartawan maka itu sejalan dengan bakat alaminya. Dia sudah membayangkan akan merasa enjoy menjalaninya. Walapun dia hebat dalam pelajaran kimia, tapi dia putuskan untuk tidak mengambilnya karena dikhawatirkan akan menyesal. Sebab dia merasa itu bukan potensi yang dia senangi/sukai.
Coba perhatikan contoh kasus diatas, walaupun usro punya 2 potensi, tapi dia bandingkan dan sesuaikan pula dengan minatnya. Mana yang lebih disenanginya.
Bagaimana jika yang terjadi sebaliknya. Artinya minat kita banyak, tapi kita sadar kemampuan kita terbatas. Masalah ini yang paling terjadi sesungguhnya.
Kemampuan kita sebenarnya bisa di upgrade. Percayalah, namun perhatikan waktu batas ujian tsb, jika sekiranya waktu kita masih cukup untuk bisa kita usahakan coba terus usahakan, jangan menyerah. Sebaliknya jika dirasa kurang maka coba amati lagi ke poin 2 (please re read ya..).

4. Cari Informasi Jurusan Secara Lengkap
Dalam memilih jurusan, informasi berperan SANGAT BESAR. Saya tekankan sekali lagi jika kita tidak ingin salah pilih jurusan, jangan malas mencari informasi !
Contoh kasus: Amin, punya 2 kakak yang sama2 terbilang telah sukses. Satu beprofesi sebagai guru dan yang satu sebagai wartawan salah satu stasiun televisi. Kakaknya yang pertama menjelaskan, “kalau menjadi guru itu enak”, karena dijamin dengan gaji rutin bahkan sampai pensiun, sehingga tidak perlu pusing dengan masa pensiun. Kakaknya yang satu lagi menjelaskan bahwa “menjadi wartawan adalah pekerjaan yang paling asyik”, bisa jalan2, tidak ketinggalan informasi, dan tentunya bisa tampil di Televisi.
Selain itu keduanya pun memberikan informasi2 lain yang berkaitan dengan profesi2 tersebut. Seputar universitas2nya, proses kuliahnya, biaya hidup, link, sampai cerita tentang kesan2 selama menjadi mahasiswa di jurusan tersebut.
Ketika dijelaskan begitu maka besar kemungkinan Amin akan interest ke-keduanya, sehingga dia jadikan itu jurusan yang akan dia pilih. Dia tidak begitu tertarik menghiraukan penjelasan teman2nya yang memilih jurusan lain. Padahal sesunguhnya tentu masih banyak jurusan yang sama prospektifnya bahkan lebih.

Hal ini terjadi karena informasi terlengkap yang di dapatkan Amin hanya profesi itu saja, lebih-lebih diapun mempunyai contoh nyata (kedua kakanya) yang ternyata sudah sukses di bidang tersebut.
Jadi semakin lengkap informasi yang didapatkan maka kita akan lebih mantap untuk tetap pada pendirian kita. Sehingga kita tidak akan banyak terpengaruh dan mudah goyah oleh orang lain.

Sekarang coba bayangkan kamu mempunyai saudara atau tetangga seorang mahasiswa lulusan Jepang. Suatu hari kamu berbincang dengannya, dan diapun ceritakan semuanya tentang masa kuliahnya, bagaimana proses masuknya, proses perkuliahannya, dan segala hal lainya. Setelah mendengarkan, boleh jadi kamu akan tertarik, dan mungkin berkata dalam hati “oh begitu ya, sepertinya saya juga mampu, kalau begitu saya akan coba”.

Semakin banyak informasi, semakin banyak alternative pilihan yang bisa kita cocokan dengan minat dan bakat kita.

5. Buat Alternatif Pilihan Jurusan
Contoh kasus: Beri sangat berambisi ingin masuk teknik kimia, dia hanya focus pada 1 jurusan tersebut karena dia merasa mampu untuk tembus. Dalam formulir ujian dia tetapkan pilihan 1 dan 2 jurusan teknik kimia namun dengan universitas yang berbeda. Saat diumumkan ternyata keduanya tidak diterima. Padahal dia sebenarnya termasuk anak pintar, kalau saja dia pilih alternative lain yang punya grade setingkat lebih rendah kemungkinannya sangat besar untuk diterima.
Jadi coba buat pilihan jurusan lain yang setingkat lebih rendah dengan catatan itupun jika pilihan pertama kita dirasa ragu untuk bisa tembus. Coba ikuti try out secara rutin untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita.

6. Diskusikan dan Konsultasikan dengan Orang tua
Tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa orang tua yang membatasi atau bahkan tidak setuju dengan pilihan jurusan/keinginan anaknya. Oleh karena itu kita perlu sharing-kan dengan orang tua tentang apa yang kamu inginkan dan orang tua inginkan. Ini pula manfaat lain jika kita punya informasi lebih. Kita bisa menjelaskan kepada orang tua tentang jurusan yang akan kita pilih, karena boleh jadi orang tua kita tidak setuju karenakan kurang mendapatkan informasi, atau informasi yang didapatkan salah.
Nah selamat belajar bijak dan berfikir keras untuk masalah ini. Jangan sampai deh kita sia-siakan waktu, tenaga dan biaya hanya karena dari awal kita sudah salah langkah.

Monday, October 29, 2012

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
 
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.

Unsur MSDM adalah manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia

Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka; waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat kopensasi dari perusahan tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum. Karena ada yang tidak bekerja, yang bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka yang bekerja sendiri.

Dalam MSDM yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga dan waktu- kepada orang lain atau perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-masing.

Perencanaan

Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection).

Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Rekrutmen & Seleksi

Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification.
  1. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
Menurut Cut Zurnali (2010), sebuah organisasi atau perusahaan harus dapat mencari dan menarik calon karyawan yang memiliki kemampuan bekerja dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, yang biasa disebut sebagai pekerja pengetahuan (knowledge worker). Mengutip pendapat Drucker (2002:135): Kontribusi manajemen yang paling penting yang dibutuhkan pada abad ke-21 ini adalah meningkatkan produktivitas kerja pengetahuan (knowledge work) sekaligus meningkatkan produktivitas pekerja pengetahuan (knowledge worker). Produktivitas kerja pengetahuan (knowledge work) berarti perusahaan meningkatkan cakupan kerjanya pada pemanfaatan teknologi yang berbasis pengetahuan, termasuk didalamnya memanfaatkan semaksimal mungkin penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan profitabilitas sekaligus memperkuat daya saing (competiveness) perusahaan. Kerja pengetahuan adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan atau setiap organisasi, baik organisasi laba (perusahaa atau korporasi) maupun organisasi nirlaba (seperti kantor-kantor pemerintah atau NGO). Sedangkan peningkatan produktivitas pekerja pengetahuan (knowledge worker) bermakna bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin pengetahuan dan kemampuan para pekerja pengetahuan dalam menjalankan setiap pekerjaan atau tugas yang diberikan perusahaan kepada mereka.

Cut Zurnali (2010) mendefinisikan pekerja pengetahuan atau knowledge worker (K-Worker) sebagai karyawan sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mendesain, membangun, menguji, memelihara, dan mengoperasikan infrastuktur dan aplikasi keorganisasian dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien sekaligus dapat memberikan kepuasaan bagi para stake holder organisasi tersebut.

Lebih lanjut dipaparkan bahwa kekhasan pekerja pengetahuan terletak pada adanya otonomi untuk menikmati kebebasan dalam pekerjaan, bergerak, dan melawan perintah dan budaya pengendalian. Dalam perkembangannya, K-worker cenderung memiliki kemampuan mengoperasikan perusahaan sehingga mereka dapat memiliki satu atau lebih perusahaan yang dapat berupa perusahaan komersial ataupun perusahaan non profit. Beragam perusahaan pengetahuan dapat memilih untuk membantu menempatkan bidang pengetahuan dan teknologi yang biasanya ditujukan untuk pengembangan kemampuan dalam industri utama seperti industri telekomunikasi, pendidikan dan konsultan, pertambangan, otomotif, semi konduktor, dan bioteknologi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Cut Zurnali tersebut, dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada era sekarang ini sudah saatnya sebuah departemen SDM merekrut karyawan-karyawan dengan kualifikasi knowledge worker agar sebuah organisasi atau perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif dalam jangka panjang, sekaligus memberikan keuntungan kepada para stake holder organisasi tersebut, tidak hanya pada saat ini tapi juga di masa depan.

Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi

  1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
  2. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

Promosi, Pemindahan dan Pemisahan

  1. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
  2. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
  3. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
  4. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
  5. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
 
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.