Sunday, December 23, 2012

Promosingkir (lanjutan)


Seorang teman, sebut saja Andi, bercerita tentang pengalamannya mengalami "Managing Out" (Promosingkir) beberapa tahun lalu. Sore itu mendadak Sekretaris Boss mengirim SMS yang berisi permintaan mendadak untuk menghadap Boss (Direktur Utama) jam 4 sore.  Menerima SMS ini, kemudian Andi menelpon Sekretaris untuk konfirmasi dan cari info apa yang akan dibicarakan. Jawaban yang diterima dari Sekretaris tidak begitu memuaskan karena menurut Sekretaris, dia hanya dititipkan pesan untuk mengundang meeting karena ada hal penting yang ingin dibicarakan.
 
Tepat jam 4 sore, Andi menghadap Direktur Utama (DirUt). Setelah masuk ruangan Andi dipersilahkan duduk, kemudian DirUt memberikan selembar kertas berisi perhitungan gaji terakhir sebesar 3 kali gaji bila Andi bersedia mengikuti permintaan perusahaan mengundurkan diri. Andi mencoba tenang dan bertanya alasan kenapa diminta mengundurkan diri karena menurut perasaannya kinerja selama ini belum pernah ada komplain dan selalu mencapai target. Sang Direktur Utama kemudian menunjukkan, grafik kinerja Andi selama dua tahun terakhir dan target perusahaan 5 tahun kedepan. Kemudian dijelaskan bahwa perusahaan berkembang dengan pesat, sehingga target naik 2x lipat dalam 5 tahun kedepan. Manajemen menilai Andi kurang mampu untuk menjalankan rencana perusahaan. Andi mencoba bertanya pada Boss, tetapi medapatkan jawaban yang tidak memuaskan karena pada akhirnya DirUt kembai pada permintaannya untuk meminta Andi mengundurkan diri. Akhirnya Andi meminta waktu berpikir dan berjanji akan kembali esoknya.
 
Kisah diatas adalah suatu pengalaman nyata yang dialami oleh seorang teman yang kurang beruntung, masa kerja yang cukup lama (5 tahun) dengan prestasi kerja yang baik tidak menjamin dirinya untuk dapat mempertahankan pekerjaannya, perubahan kepemilikan dan manajemen perusahaan menyebabkan perubahan yang drastis dalam perusahaan, tidak dapat dihindari bila pemilik/ manjemen baru akan membawa orang-orang kepercayaannya ataupun merubah organisasi dan arah perusahaan dan bagi yang dirasa tidak memilik rekam jejak sesuai arah perusahaan yang baru maka kemungkinan besar akan terkikis dari perusahaan, tidak memandang berapa lama masa kerja atau seberapa bagus kinerja masa lalu.
 
 Bagaimana perasaan Anda bila menghadapi situasi diatas, bingung, marah, kesal, merasa dikhianati oleh atasan/ perusahaan/ teman dsb. Apa yang dilakukan oleh Andi cukup baik karena dia meminta waktu untuk berpikir, karena jangan pernah mengambil keputusan penting ketika kita dalam kondisi labil seperti diatas. Langkah berikutnya sangat penting yaitu kepada siapa Andi akan berbicara untuk curhat dan mencari solusi dari masalah yang dihadapinya. Kepada keluarga terdekat (istri), teman baik, teman kantor atau kepada siapa yang paling tepat.
 
 Andi memilih berbicara bukan kepada orang terdekat tetapi dia mencoba mengontak seorang teman yang dikenalnya dalam sebuah seminar dan menurutnya sangat menguasai masalah Human Resources seperti yang sedang dihadapinya. Sebut saja Pak Deny namanya.
 
Ketika bertemu dengan Pak Deny, dia menceritakan apa saja yang dialaminya berkenaan permintaan mengundurkan diri oleh DirUt. Mereka berbicara cukup lama, Andi dapat curhat mengenai masalahnya, mendapatkan masukkan dari Pak Deny dan juga dari diskusi ini mendapatkan langka-langkah apa saja yang harus dilakukan sehingga dapat melalui masa sulit ini dengan "Happy Ending".
 
Kisah diatas, hanya satu kisah dari seribu kisah lain yang dialami oleh karyawan di Indonesia. Dapatkah kita menghindarinya, melewatinya tanpa ada kerugian yang besar, terus meningkatkan karier tanpa harus melalui masa-masa sulit di PHK atau bahasa halusnya mengundurkan diri tau "Pensiun Dini".
 
Teman-teman, apabila mengalami masalah seperti tersebut diatas, silahkan kirmkan email Anda ke Saya, minimal kita bisa menjadi teman untuk curhat/ berbagi, berdiskusi untuk mencari solusi masalah yang sedang Anda hadapi. 

No comments:

Post a Comment