Thursday, February 23, 2017

Bedol Deso

Membaca laporan tren tenaga kerja di Indonesia tahun 2017, ada satu hal yang tidak berubah yaitu hubugan antara atasan dan bawahan.
Saya sendiri pernah mengalami diperusahaan saya berkerja, ketika pimpinan perusahaan kami meninggalkan perusahaan, berbondong-bondong para Manajer dan karyawan lainnya ikut mengundurkan diri mengikuti pimpinan tsb. Salam Hangat. COACH@work. www.dhm-partners.com

Wednesday, February 8, 2017

Suara Karyawan

Suara Karyawan. Siapa yang paling tahu tentang keadaan Pelanggan kita ? Jawabannya  sudah pasti adalah Karyawan. Mereka setiap hari berintraksi dengan para Pelanggan, tahu apa yang dibutuhkan, tahu bagaimana perasaan dan keluhan mereka akan pelayanan yang diberikan. Komplain tidak selalu disebabkan oleh pelayanan Karyawan.
 Bisa jadi disebabkan oleh kebijakan dan perlakuan Manajemen Perusahaan yang tidak disadari. Sudahkah kita memperlakukan karyawan dengan baik, apakah mereka sudah menerima kompensasi & benefit sesuai haknya, sudahkah mereka diperlakukan dengan adil. Ini saja belum cukup. Bagaimana Pimpinan Perusahaan berkomunikasi dengan para Karyawan. Apa jadinya kalo Pimpinan Perusahaan sejak pagi yang dilakukan adalah ngomel-ngomel terus. Akankah Karyawan menceritakan info berharga tentang umpan balik dari Pelanggan, mereka pasti akan memilih untuk A/IBS untuk menghindari omelan dari Atasannya. Salam Hangat. COACH@work. www.dhm-partners.com.

Tuesday, February 7, 2017

Profesional & Konsultan

 
Manusia diciptakan berpasang-pasangan dan diantaranya saling melengkapi. Contoh Suami dan Istri, untuk bisa mendapatkan keturunan keduanya harus bersinergi.
 Demikian pula seorang Profesional apapun bidangnya untuk dapat mengasikan performa optimal harus bersinergi dengan "pendamping" nya. Seorang Profesional tidak mungkin berkerja sendiri, dia butuh pendamping seorang Mentor/ Coach, Consultant, dsb untuk menguji ide-idenya, karena pada dasarnya Manusia sangat Subyektif. Salam Hangat. COACH@Work. www.dhm-partners.com. 
 

Thursday, February 2, 2017

Perjalanan Karir

 
Ketika Saya baru lulus kuliah dan merintis karir, saya pikir karir saya akan seperti grafik linear dari bawah terus keatas, ..... ternyata karir itu seperti perjalanan mendaki gunung, ada tanjakan, jalan melingkari gunung, ada batu yang licin, ada jurang yang curam, bila tidak hati-hati kita bisa terpleset kedalamnya, hancur binasa. 
 
 
 
 
Banyak orang berhenti pada tebing pertama, ataupun tebing kedua, perlu usaha keras dengan pengorbanan dan korban yang tak sedikit untuk bisa mencapai Puncak Gunung Karir. Berita baiknya, sebetulnya kita bisa menentukan sendiri Puncak Gunung Karir kita. Tahun lalu saya menentukan Puncak Gunung Karir saya sebagai GM HR, selanjutnya berkarir secara profesional agar bisa lebih banyak melakukan kebaikkan dan Khusnul Khotimah. Salam Hangat. COACH@Work. www.dhm-partners.com.